Kamis, 24 Mei 2012

Ketika Lisan Tak Bersama Hati

7






google punya

Kita tak pernah menyadari bahwa betapa pentingnya peran hati kita dalam menyanggupi perkataan yang ingin diucapkan ataupun telah kita ucapkan sebelumnya, sesungguhnya berucap sangatlah mudah karena itulah tugas lisan kita, tapi bagaimana dengan hati kita ? apakah kita mampu untuk melakukan apa yang kita ucapkan, terutama kita sorot dari perkataan kita secara spontan.
Melakukan apa yang telah kita ucapkan secara spontan memang sulit, apalagi ketika kita berucap dan itu tidak sesuai dengan hati kita maka kita telah melakukan kesalahan yang memaksa hati untuk melakukan hal yang tidak baik, tindakan ceroboh yang kita lakukan melalui senjata utama manusia yang satu ini yaitu lisan, merupakan tindakan yang dapat mencoreng kepercayaan orang lain jika kita berucap tanpa didasari rasa teguh pada hati dan siap bertanggung jawab.
Seiring dengan banyaknya kita berucap suatu kata yang sebenarnya kita juga mempertanyakan kesanggupan diri apakah kita mampu melakukan hal yang kita ucapkan, tapi tidak semuanya yang kita ucapkan sebenarnya kita mampu untuk melakukannya, sesungguhnya ada sesuatu yang kita ucapkan dan itu tak lain hanya untuk melepaskan dari jeratan masalah.
Oleh karena itu, Sang Maha Pencipta telah menitipkan lisan yang tujuannya agar kita diberi kelancaran untuk berkomunikasi dan tidak berucap suatu hal yang mungkin bukan kapasitas kita untuk melakukannya, selain itu Sang Maha Pencipta juga menitipkan hati ataupun perasaan dimana yang satu ini tidak dimiliki oleh mahkluk Allah yang lainnya, maka dari itu suatu kebanggaan pada diri masing-masing manusia jika telah menguasai hati dengan baik,
Mensinkronkan antara lisan dengan hati sangatlah tidak mudah untuk dilakukan, tetapi jika kita telah terbiasa untuk berkata apa adanya kepada sesama maka sangat terasa lebih mudah kita untuk mempertanggung jawabkan perkataan kita J
Stay Connected With Free Updates
Subscribe via Email
You Might Also Like
JOIN THE DISCUSSION

7 comments

24 Mei 2012 pukul 15.11

wuhhhh sip sip sippppp

25 Mei 2012 pukul 00.22

lisan bak pedang yang siap menebas sang pemiliknya .....selamat nya manusia bahkan ditentukan oleh lisan ,apabila baik lisan kita .insyaAllah selamat....salam kenal.....bahagia itu indah...

6 Juni 2012 pukul 13.29

selamatnya insan tergantung dr menjaga lisan :) arek suroboyo slm knal.. tetangga nih :)

8 Juni 2012 pukul 09.54

Bener banget mas bro :')

Anonim
9 Juni 2012 pukul 17.11

uyeaaah :D

20 Juli 2012 pukul 09.04

nice post :D

16 Agustus 2012 pukul 15.30

salam kenal


kunjungan perdana

ditunggu followbaknya