Untukmu Ibu

ibuku sayang

Membutuhkan waktu yang sangat lama jemariku mengetik rangkaian kata ini untukmu ibu, tak kuasa air mataku menetes perlahan karena mulut dan tanganku ini tak membuahkan hasil untuk merangkai kata yang tepat apa yang aku rasakan selama ini, 22 Desember 2011 tepat pukul 13.00 jemariku ini mulai beraksi, demimu ibu aku ingin mengungkapkan engkaulah yang terbaik sembari mata ini tak berhenti meneteskan air mata membayangkan paras wajahmu yang senantiasa dilubuk hatiku yang paling dalam.

Ibuku, engkau adalah sosok wanita yang tidak pernah bosan untuk memberiku yang terbaik dalam setiap hariku, yang hanya aku dengar dari ayah sejak aku masih dalam kandungan engkau tak pernah mengeluh akan kehadiranku dalam tubuhmu, engkau dan ayah selalu merawat aku walaupun engkau belum tau bagaimana aku, engkau dan ayah selalu memberikan asupan nutrisi dan segala yang terbaik untuk aku dan engkau butuhkan demi kesehatan dan keselamatan hidupku dan engkau.

Dan akhirnya setelah waktu yang tepat untuk aku terlahir didunia ini, ayah tidak pernah berhenti memberikan semangat dan dorongan kepada engkau, dan engkau pertaruhkan hidupmu untuk aku anakmu, semenjak aku masih balita kasih sayangmu sungguh sangat luar biasa, merawat aku dengan kasih sayangmu hingga membisikan kalimat doa yang selalu aku ingat hingga saat ini, “jadilah anak yang sholeh, berbakti kepada kedua orang tua, berguna bagi nusa dan bangsa, bagi agama, dan bagi masyarakat” inilah kalimat yang selalu engkau sisipkan disetiap doa yang engkau panjatkan kepada Allah SWT.

Hingga saat ini aku berumur 17tahun 4bulan 3hari hanya 2 kata yang menurutku paling tepat untukmu ibuku, yang pertama adalah ungkapan “TERIMA KASIH”,terima kasih ibu kau telah memberiku yang terbaik sejak aku masih dalam kandungan hingga aku beranjak dewasa sekarang ini, engkau selalu dan selalu berdoa untuk keselamatan dan keberhasilan anakmu ini ibu, engkau mengajarkanku untuk melihat dan mencontoh kerja keras dari ayah yang tak pernah lelah mengayomi keluarga ini, dan engkau selalu berpesan agar aku harus dan wajib mampu melebihi ayah, ibu…terlalu banyak kata terima kasih yang aku ungkapkan dan aku hanya bisa meneteskan air mata.

Mungkin yang kedua adalah ungkapan “MAAF”, maaf kan aku ibu, aku yang selalu merepotkan engkau sejak aku dalam kandungan, balita yang selalu menangis ketika pelukan hangat dari ibu tidak menghampiri tubuhku, mungkin sifatku dulu yang masih sangat anak kecil sering berbohong, keras kepala, egois, membuat jengkel engkau dan ayah, sungguh terlalu banyak kesalahan yang aku lakukan kepadamu ibu, jikalau aku mengingat apa yang telah aku perbuat kepadamu, hingga tetesan air mata dan mengeluhlah dalam diri ini tidak akan terbayarkan mengapa semua itu  aku lakukan, sepertinya aku telah salah terlahir didunia ini jika hanya untuk membuat gelisah ibuku atas perilaku diri ini.

Tapi sekarang aku telah beranjak dewasa, akan ku lindungi ibuku melebihi engkau melindungiku dahulu, ibu…mungkin satu yang saat ini aku pinta untukmu, agar engkau mengarahkan dan lihatlah anakmu ini bu…memberikan kado terindah yang menjadi doamu dan menjadi janjiku untuk memberikan yang terbaik untuk ibuku, antarkan aku hingga aku menjadi sukses dalam dunia ini bu…

Takkan pernah berhenti doa dariku, ayah dan adik untukmu ibuku, engkau telah melakukan tugasmu menjadi seorang ibu yang baik untuk kami!!

You are everything mom J                                       

Stay Connected With Free Updates

Subscribe via Email

You Might Also Like